Fantasi Seks Dalam Keluarga Besar Kami 10

0


Seperti robot, kulakukan saja apa yang Mbak Weni tawarkan itu. Kukulum pentil toketnya lalu kusedot - sedot seperti bayi yang sedang menetek.

Tapi bukan cuma itu yang bisa kulakukan. Mbak Weni menarik tanganku dan menyelinapkannya ke balik celana dalamnya. Dan langsung menyentuh Vginanya…!

Saat itu aku memang belum pernah menytubuhi perempuan. Tapi nonton film bokep sih sering. Karena itu aku tidak terlalu bingung juga. Aku tahu juga apa yang harus kulakukan ketika keadaan sudah menjadi seperti ini. Bahwa ketika aku masih asyik menyedot - nyedot dan menjilati puting payudara kakakku, tanganku yang berada di balik celana dalamnya pun mulai asyik mencolek - colek celah kemaluannya yang tidak berjembut dan mulai membasah ini.

Ketika jemariku mulai kuselinapkan ke dalam celah Vgina Mbak Weni, kutemukan celah itu basah, hangat dan licin. Nafasku pun semakin tak beraturan.

Tampaknya Mbak Weni menyadari apa yang sedang terjadi pada diriku. Bahwa nafasku sulit diatur lagi.

“Kamu sudah sangat bernafsu ya?” tanya Mbak Weni sambil mengelus rambutku, “Ya udah… kita mulai aja.”

Tanpa canggung Mbak Weni melepaskan celana dalamnya. Lalu celentang dan merenggangkan kedua pahanya, sambil mengelus - elus kemaluannya. “Ayo… lepasin baju dan celanamu…”

Tanpa membantah kulepaskan kaus oblong dan celana trainingku, sehingga aku jadi langsung telanjang, karena setiap mau tidur aku tak pernah memakai celana dalam.

“Anjriiiittttt…! “Mbak Weni tampak kaget. Bangun dan memegang penisku yang sudah ngaceng berat ini. “Sudah bertahun - tahun kita gak pernah mandi bareng. Tau - tau sekarang Pnismu jadi panjang gede gini Bon. Hihihiii… pasti asyik dientot sama Pnis sepanjang dan segede gini sih.”


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)